Selamat Malam Gelap

Sabtu, 02 Februari 2013


Selamat malam gelap ...
aku belum tertidur, dan pangkuanmu demikian kosong, menawarkan malam-malam sunyi
melumuri memar-memar di lubuk rahasiaku, bahkan gelap menjamahnya
aku lupa kau yang meracuniku dengan bisikanmu...
Oh oh ...
aku seperti tengah menggendong kelabunya dirimu ...
belantara pun seakan menggigitku, mengusirku dari rumah mereka ...
Aku tidak menangis, jangan kau harap demikian ...

Selamat malam gelap ...
aku belum tertidur, berjaga di atas kelam menyertaimu ...
langit sudah menutup pintu-pintunya, sampai aku menyingkir dari penjagaan itu ...
aku terengah-engah habis terkuras takut, beraniku terlempar ke semak-semak ...
dimakan akar-akar kenistaan ...
Aku bernyawa, belum mau mati ...
mendendangkan nyanyian tentang terang yang tersisa dan bersembunyi ...

Selamat malam gelap ...
aku belum tertidur, menunggu terang ...
karena malam mengikatku di tubir-tubir terakhir dunia itu ...
melarangku mencari terang ...
selamat malam gelap ...
segera aku sadar, terang tidak menjadi berani melawanmu ...
dan aku ...
aku belum tertidur ...
Suka · · · Promosikan ·

Omong Kosong


Peduli apa kau pada tanah yang mengering???
bukan kemudian kau menyiraminya dengan halusmu!
sama sekali omong kosong!
Lalu apa yang kau tahu tentang daratan yang sesak nafas?
apa kau menanami kebun-kebun buah di atasnya?
Muak aku kau bicara begini begitu
sama saja
Aku tidak pernah melihat engkau kering kerontang karena tanah telah meretak!
tidak sama sebagaimana penderitaan meretakkan pijakan
Tidak akan pernah sama kurasa,
membual saja kau tentang sajak-sajak penuh kebohongan itu
bernyanyi-nyanyi sedu sedan di hadapanku meneteskan air mata
Hah!
tertawa aku, enggan tapi mau, bagaimanakah?
mana pula aku mengerti, sudah kubuang semua jenis pengertian dalam otakku
aku tak mau mengerti lagi, lagipula perlukah?
Omong kosong!
Puih!
ingin kuludahi saja kekosongan itu kalau saja aku bisa
tidak berguna pun ku lakukan sebagaimana omong kosong
kau yang dirajai omong kosong biar kutebas lehermu darinya, bisakah kau bayangkan?
Sajak macam apa yang sudah kau buat, sama buruknya dengan sajak-sajakku yang menggelegak penuh benci
seperti kedalaman tanah yang membara tanpa pernah kau lihat
Sudah kuputuskan,
semua hanya omong kosong...

Selamat Malam Gelap

·


Selamat malam gelap ...
aku belum tertidur, dan pangkuanmu demikian kosong, menawarkan malam-malam sunyi
melumuri memar-memar di lubuk rahasiaku, bahkan gelap menjamahnya
aku lupa kau yang meracuniku dengan bisikanmu...
Oh oh ...
aku seperti tengah menggendong kelabunya dirimu ...
belantara pun seakan menggigitku, mengusirku dari rumah mereka ...
Aku tidak menangis, jangan kau harap demikian ...

Selamat malam gelap ...
aku belum tertidur, berjaga di atas kelam menyertaimu ...
langit sudah menutup pintu-pintunya, sampai aku menyingkir dari penjagaan itu ...
aku terengah-engah habis terkuras takut, beraniku terlempar ke semak-semak ...
dimakan akar-akar kenistaan ...
Aku bernyawa, belum mau mati ...
mendendangkan nyanyian tentang terang yang tersisa dan bersembunyi ...

Selamat malam gelap ...
aku belum tertidur, menunggu terang ...
karena malam mengikatku di tubir-tubir terakhir dunia itu ...
melarangku mencari terang ...
selamat malam gelap ...
segera aku sadar, terang tidak menjadi berani melawanmu ...
dan aku ...
aku belum tertidur ...
Suka · · · Promosikan ·

Omong Kosong

·


Peduli apa kau pada tanah yang mengering???
bukan kemudian kau menyiraminya dengan halusmu!
sama sekali omong kosong!
Lalu apa yang kau tahu tentang daratan yang sesak nafas?
apa kau menanami kebun-kebun buah di atasnya?
Muak aku kau bicara begini begitu
sama saja
Aku tidak pernah melihat engkau kering kerontang karena tanah telah meretak!
tidak sama sebagaimana penderitaan meretakkan pijakan
Tidak akan pernah sama kurasa,
membual saja kau tentang sajak-sajak penuh kebohongan itu
bernyanyi-nyanyi sedu sedan di hadapanku meneteskan air mata
Hah!
tertawa aku, enggan tapi mau, bagaimanakah?
mana pula aku mengerti, sudah kubuang semua jenis pengertian dalam otakku
aku tak mau mengerti lagi, lagipula perlukah?
Omong kosong!
Puih!
ingin kuludahi saja kekosongan itu kalau saja aku bisa
tidak berguna pun ku lakukan sebagaimana omong kosong
kau yang dirajai omong kosong biar kutebas lehermu darinya, bisakah kau bayangkan?
Sajak macam apa yang sudah kau buat, sama buruknya dengan sajak-sajakku yang menggelegak penuh benci
seperti kedalaman tanah yang membara tanpa pernah kau lihat
Sudah kuputuskan,
semua hanya omong kosong...

Sabtu, 02 Februari 2013

Selamat Malam Gelap



Selamat malam gelap ...
aku belum tertidur, dan pangkuanmu demikian kosong, menawarkan malam-malam sunyi
melumuri memar-memar di lubuk rahasiaku, bahkan gelap menjamahnya
aku lupa kau yang meracuniku dengan bisikanmu...
Oh oh ...
aku seperti tengah menggendong kelabunya dirimu ...
belantara pun seakan menggigitku, mengusirku dari rumah mereka ...
Aku tidak menangis, jangan kau harap demikian ...

Selamat malam gelap ...
aku belum tertidur, berjaga di atas kelam menyertaimu ...
langit sudah menutup pintu-pintunya, sampai aku menyingkir dari penjagaan itu ...
aku terengah-engah habis terkuras takut, beraniku terlempar ke semak-semak ...
dimakan akar-akar kenistaan ...
Aku bernyawa, belum mau mati ...
mendendangkan nyanyian tentang terang yang tersisa dan bersembunyi ...

Selamat malam gelap ...
aku belum tertidur, menunggu terang ...
karena malam mengikatku di tubir-tubir terakhir dunia itu ...
melarangku mencari terang ...
selamat malam gelap ...
segera aku sadar, terang tidak menjadi berani melawanmu ...
dan aku ...
aku belum tertidur ...
Suka · · · Promosikan ·

Omong Kosong



Peduli apa kau pada tanah yang mengering???
bukan kemudian kau menyiraminya dengan halusmu!
sama sekali omong kosong!
Lalu apa yang kau tahu tentang daratan yang sesak nafas?
apa kau menanami kebun-kebun buah di atasnya?
Muak aku kau bicara begini begitu
sama saja
Aku tidak pernah melihat engkau kering kerontang karena tanah telah meretak!
tidak sama sebagaimana penderitaan meretakkan pijakan
Tidak akan pernah sama kurasa,
membual saja kau tentang sajak-sajak penuh kebohongan itu
bernyanyi-nyanyi sedu sedan di hadapanku meneteskan air mata
Hah!
tertawa aku, enggan tapi mau, bagaimanakah?
mana pula aku mengerti, sudah kubuang semua jenis pengertian dalam otakku
aku tak mau mengerti lagi, lagipula perlukah?
Omong kosong!
Puih!
ingin kuludahi saja kekosongan itu kalau saja aku bisa
tidak berguna pun ku lakukan sebagaimana omong kosong
kau yang dirajai omong kosong biar kutebas lehermu darinya, bisakah kau bayangkan?
Sajak macam apa yang sudah kau buat, sama buruknya dengan sajak-sajakku yang menggelegak penuh benci
seperti kedalaman tanah yang membara tanpa pernah kau lihat
Sudah kuputuskan,
semua hanya omong kosong...