Rembulan Separuh

Selasa, 10 Mei 2011








Tahukah,
Sebulan lalu, kurekat-rekat pecahan pigura dengan sesak dan payah
Ku simpan diam-diam agar tak seorangpun tahu
karena rembulan separuh tengah berjaga-jaga di pintu langit

Lalu kutepuk-tepuk air dibawah cahayanya
Rembulan separuh duduk anggun dan tersenyum padaku
Ku genggam dengan tangan basah
Rembulan tersenyum lagi, tidak ada

Berlari kukejar siapa entah mau kemana
Ku intip lagi pigura yang kurekat-rekat sebulan lalu
Ia cantik lagi, dalam lemari kaca entah siapa punya
Hendak ku taruh di meja kamarku tak tahu bagaimana

Kemarin,
Rembulan separuh muncul lagi,
Ku tatap iba piguraku yang pecah lagi
Lagi, kurekat-rekat dengan tangis
Tak lagi sembunyi, di bawah rembulan separuh kutaruh nanti

Rembulan Separuh

·








Tahukah,
Sebulan lalu, kurekat-rekat pecahan pigura dengan sesak dan payah
Ku simpan diam-diam agar tak seorangpun tahu
karena rembulan separuh tengah berjaga-jaga di pintu langit

Lalu kutepuk-tepuk air dibawah cahayanya
Rembulan separuh duduk anggun dan tersenyum padaku
Ku genggam dengan tangan basah
Rembulan tersenyum lagi, tidak ada

Berlari kukejar siapa entah mau kemana
Ku intip lagi pigura yang kurekat-rekat sebulan lalu
Ia cantik lagi, dalam lemari kaca entah siapa punya
Hendak ku taruh di meja kamarku tak tahu bagaimana

Kemarin,
Rembulan separuh muncul lagi,
Ku tatap iba piguraku yang pecah lagi
Lagi, kurekat-rekat dengan tangis
Tak lagi sembunyi, di bawah rembulan separuh kutaruh nanti

Selasa, 10 Mei 2011

Rembulan Separuh









Tahukah,
Sebulan lalu, kurekat-rekat pecahan pigura dengan sesak dan payah
Ku simpan diam-diam agar tak seorangpun tahu
karena rembulan separuh tengah berjaga-jaga di pintu langit

Lalu kutepuk-tepuk air dibawah cahayanya
Rembulan separuh duduk anggun dan tersenyum padaku
Ku genggam dengan tangan basah
Rembulan tersenyum lagi, tidak ada

Berlari kukejar siapa entah mau kemana
Ku intip lagi pigura yang kurekat-rekat sebulan lalu
Ia cantik lagi, dalam lemari kaca entah siapa punya
Hendak ku taruh di meja kamarku tak tahu bagaimana

Kemarin,
Rembulan separuh muncul lagi,
Ku tatap iba piguraku yang pecah lagi
Lagi, kurekat-rekat dengan tangis
Tak lagi sembunyi, di bawah rembulan separuh kutaruh nanti