Aku Jemu

Minggu, 18 Maret 2012

bukan ia yang berdiri dengan setangkai bunga mawar disudut kota
Ia hanya penggoda buku-buku cinta
Yang tertumpu dibahunya kata-kata dan bayangan hidup penuh romansa

Aromamu polusi diselubung hunian
Terkontaminasi racun tercampur dalam pendek nafasku
Mau tak mau bukan tak mau tapi tak bisa tak mau
Aku menghirupmu
Seperti candu pada pil setan ..

Aku jemu
Tak dapat selesaikan pertarungan denganmu
Hah !! Ku katakan pertarungan tapi candu dibatinku
Seperti dendam canduku menggelora mengaduk-ngaduk seluruh bola-bola dalam hunianku
Ingin kurampas seluruh aromamu
Biar aku mati oleh racunmu

Aku jemu
Melihatmu dari bilik sepi seperti kedua bola matamu yang memenjarakanku
aku jemu
Menghirup aromamu saja di tempat kuletakkan kedua tanganku
Aku jemu
Kau lalu lalang kadang tak bergeming didepan mataku

Aku jemu
Serumpun daun hanya bicara dalam sepoi tentangmu
Tak ada lainkah ..
Mauku kau tinggal saja atau kau pergi saja
Tapi mauku tak bisa tidak

Maka aku jemu
Pada aromamu
Mencekikku tapi tak mati
Kau diselubung hunianku tak masuk tak juga pergi

Aku Jemu

·

bukan ia yang berdiri dengan setangkai bunga mawar disudut kota
Ia hanya penggoda buku-buku cinta
Yang tertumpu dibahunya kata-kata dan bayangan hidup penuh romansa

Aromamu polusi diselubung hunian
Terkontaminasi racun tercampur dalam pendek nafasku
Mau tak mau bukan tak mau tapi tak bisa tak mau
Aku menghirupmu
Seperti candu pada pil setan ..

Aku jemu
Tak dapat selesaikan pertarungan denganmu
Hah !! Ku katakan pertarungan tapi candu dibatinku
Seperti dendam canduku menggelora mengaduk-ngaduk seluruh bola-bola dalam hunianku
Ingin kurampas seluruh aromamu
Biar aku mati oleh racunmu

Aku jemu
Melihatmu dari bilik sepi seperti kedua bola matamu yang memenjarakanku
aku jemu
Menghirup aromamu saja di tempat kuletakkan kedua tanganku
Aku jemu
Kau lalu lalang kadang tak bergeming didepan mataku

Aku jemu
Serumpun daun hanya bicara dalam sepoi tentangmu
Tak ada lainkah ..
Mauku kau tinggal saja atau kau pergi saja
Tapi mauku tak bisa tidak

Maka aku jemu
Pada aromamu
Mencekikku tapi tak mati
Kau diselubung hunianku tak masuk tak juga pergi

Minggu, 18 Maret 2012

Aku Jemu


bukan ia yang berdiri dengan setangkai bunga mawar disudut kota
Ia hanya penggoda buku-buku cinta
Yang tertumpu dibahunya kata-kata dan bayangan hidup penuh romansa

Aromamu polusi diselubung hunian
Terkontaminasi racun tercampur dalam pendek nafasku
Mau tak mau bukan tak mau tapi tak bisa tak mau
Aku menghirupmu
Seperti candu pada pil setan ..

Aku jemu
Tak dapat selesaikan pertarungan denganmu
Hah !! Ku katakan pertarungan tapi candu dibatinku
Seperti dendam canduku menggelora mengaduk-ngaduk seluruh bola-bola dalam hunianku
Ingin kurampas seluruh aromamu
Biar aku mati oleh racunmu

Aku jemu
Melihatmu dari bilik sepi seperti kedua bola matamu yang memenjarakanku
aku jemu
Menghirup aromamu saja di tempat kuletakkan kedua tanganku
Aku jemu
Kau lalu lalang kadang tak bergeming didepan mataku

Aku jemu
Serumpun daun hanya bicara dalam sepoi tentangmu
Tak ada lainkah ..
Mauku kau tinggal saja atau kau pergi saja
Tapi mauku tak bisa tidak

Maka aku jemu
Pada aromamu
Mencekikku tapi tak mati
Kau diselubung hunianku tak masuk tak juga pergi