Maghrib,
penghulu matahari menarik diri
Mengawinkannya dengan senja ..
Dalam mega terpekur seorang-seorang saja
Suara-suara kereta dalam barisan hari ini terhenti
Segera sajak-sajak berkejar-kejar dengan angin
Gelombangnya memotong sejumlah potongan garis kota lalu mengaburkannya
Lalu dalam haru dan resahnya
musola kecil dalam kota besar
Bertubi-tubi memanggil-manggil
Sang kelana yang tak jua rehat dari perjalanannya
Jauh nian dalam pandangannya
Sebuah telaga dalam peta ..
Padahal telaga tengah pasang
Saat maghrib dimusola kecil kota besar
Pontianak,maghrib mengikat senja
Singgahlah dan raup air dalam telaga