Catatan Kekosongan

Sabtu, 25 Mei 2013


Lama siang dan malam bergulir
sementara setiap detik tengah menguliti jiwaku
aku adalah kertas yang terbakar
sekejap menjadi bara lalu sekejap menjadi abu

Ini bukan puisi
hanya sisa-sisa kekosongan yang merongrong
aku tak tahu kemana semua menghilang
lagipula tak lagi seorangpun disini
dan lagi tentu siapa yang begitu rela perduli

aku bermimpi aku adalah sepotong puzzle
tapi tak bertemu siapapun untuk dipadu
nyatalah kemanapun aku adalah kekosongan
mimpi pun mengaku

aku hanyalah kekosongan
tak berkawan terus ditinggalkan
aku adalah kekosongan
kebahagiaan melirik padaku pun tidak
terus ditinggalkan
aku adalah kekosongan
dimana tak seorangpun menginginkannya
aku adalah kekosongan yang menyerahkan diri pada hidup dan kematian

Aku, Kau dan Waktu

Rabu, 08 Mei 2013

Aku tidak pernah tahu bagaimana waktu menjadikanku manusia
aku tidak pernah mengerti bagaimana waktu menghantarkanku padamu 
waktu sepertinya selalu adil pada setiap kakinya ...
tidak pernah jatuh dan terjerembab ...

aku mengasihimu seperti waktu mengajariku ...
lalu waktu tidak mengizinkanku lupa tentang ajarannya ...
aku ingin membelinya dan ku kirimkan untukmu ...
ternyata ia ajarkan padaku keabadian yang tiada ...

aku termangu lalu meraung-raung ...
waktu telah merenggut warasku ...
aku menangis tak dapat membelinya ...
tak tahukah ia aku membutuhkannya untukmu ...

dentangnya menggelisahkanku ...
tentang pertanyaan-pertanyaanku padamu ...
aku tlah mencintaimu bersama waktu ...
tidak pernah sadar aku sudah jauh di tempatmu ...

dan waktu sekali lagi tidak mengizinkan aku kembali ...
tak mengertikah ia aku ingin menggenggam tanganmu ...
betapa keras waktu mengajariku tentang kesabaran ...
bagaimana engkau menghadapinya?

aku tlah lelah dengan tingkahnya ...
tapi aku teramat rindu pada iramamu ...
bagaimana aku menolaknya ...
aku tak tahu ...

aku tanpa sadar mencintai kalian berdua ...
kau dan waktu ...
teramat banyak kau dan waktu mengambilku ...
tak tersisa aku ...

aku tak dapat memilih antara kau dan waktu ...
aku mencintai kau dan waktu seperti bunga pada air dan matahari
aku merindukan kau dan waktu seperti mencekik diri sendiri ...
tapi tak mati dan tersakit-sakit sendiri ...

aku akan memberikan waktu untukmu ...
aku lelah mencintainya ...
aku ingin denganmu lebih lama ...
maukah kah bernegosiasi padanya?

aku ingin seutuhnya memandangmu tanpa lensa yang menyiksa ...
aku ingin menggenggam tanganmu tanpa takut gelap tiba ...
aku ingin bertemu denganmu lebih lama ...
hidup denganmu bersama waktu lebih lama ... 

Catatan Kekosongan

·


Lama siang dan malam bergulir
sementara setiap detik tengah menguliti jiwaku
aku adalah kertas yang terbakar
sekejap menjadi bara lalu sekejap menjadi abu

Ini bukan puisi
hanya sisa-sisa kekosongan yang merongrong
aku tak tahu kemana semua menghilang
lagipula tak lagi seorangpun disini
dan lagi tentu siapa yang begitu rela perduli

aku bermimpi aku adalah sepotong puzzle
tapi tak bertemu siapapun untuk dipadu
nyatalah kemanapun aku adalah kekosongan
mimpi pun mengaku

aku hanyalah kekosongan
tak berkawan terus ditinggalkan
aku adalah kekosongan
kebahagiaan melirik padaku pun tidak
terus ditinggalkan
aku adalah kekosongan
dimana tak seorangpun menginginkannya
aku adalah kekosongan yang menyerahkan diri pada hidup dan kematian

Aku, Kau dan Waktu

·

Aku tidak pernah tahu bagaimana waktu menjadikanku manusia
aku tidak pernah mengerti bagaimana waktu menghantarkanku padamu 
waktu sepertinya selalu adil pada setiap kakinya ...
tidak pernah jatuh dan terjerembab ...

aku mengasihimu seperti waktu mengajariku ...
lalu waktu tidak mengizinkanku lupa tentang ajarannya ...
aku ingin membelinya dan ku kirimkan untukmu ...
ternyata ia ajarkan padaku keabadian yang tiada ...

aku termangu lalu meraung-raung ...
waktu telah merenggut warasku ...
aku menangis tak dapat membelinya ...
tak tahukah ia aku membutuhkannya untukmu ...

dentangnya menggelisahkanku ...
tentang pertanyaan-pertanyaanku padamu ...
aku tlah mencintaimu bersama waktu ...
tidak pernah sadar aku sudah jauh di tempatmu ...

dan waktu sekali lagi tidak mengizinkan aku kembali ...
tak mengertikah ia aku ingin menggenggam tanganmu ...
betapa keras waktu mengajariku tentang kesabaran ...
bagaimana engkau menghadapinya?

aku tlah lelah dengan tingkahnya ...
tapi aku teramat rindu pada iramamu ...
bagaimana aku menolaknya ...
aku tak tahu ...

aku tanpa sadar mencintai kalian berdua ...
kau dan waktu ...
teramat banyak kau dan waktu mengambilku ...
tak tersisa aku ...

aku tak dapat memilih antara kau dan waktu ...
aku mencintai kau dan waktu seperti bunga pada air dan matahari
aku merindukan kau dan waktu seperti mencekik diri sendiri ...
tapi tak mati dan tersakit-sakit sendiri ...

aku akan memberikan waktu untukmu ...
aku lelah mencintainya ...
aku ingin denganmu lebih lama ...
maukah kah bernegosiasi padanya?

aku ingin seutuhnya memandangmu tanpa lensa yang menyiksa ...
aku ingin menggenggam tanganmu tanpa takut gelap tiba ...
aku ingin bertemu denganmu lebih lama ...
hidup denganmu bersama waktu lebih lama ... 

Sabtu, 25 Mei 2013

Catatan Kekosongan



Lama siang dan malam bergulir
sementara setiap detik tengah menguliti jiwaku
aku adalah kertas yang terbakar
sekejap menjadi bara lalu sekejap menjadi abu

Ini bukan puisi
hanya sisa-sisa kekosongan yang merongrong
aku tak tahu kemana semua menghilang
lagipula tak lagi seorangpun disini
dan lagi tentu siapa yang begitu rela perduli

aku bermimpi aku adalah sepotong puzzle
tapi tak bertemu siapapun untuk dipadu
nyatalah kemanapun aku adalah kekosongan
mimpi pun mengaku

aku hanyalah kekosongan
tak berkawan terus ditinggalkan
aku adalah kekosongan
kebahagiaan melirik padaku pun tidak
terus ditinggalkan
aku adalah kekosongan
dimana tak seorangpun menginginkannya
aku adalah kekosongan yang menyerahkan diri pada hidup dan kematian

Rabu, 08 Mei 2013

Aku, Kau dan Waktu


Aku tidak pernah tahu bagaimana waktu menjadikanku manusia
aku tidak pernah mengerti bagaimana waktu menghantarkanku padamu 
waktu sepertinya selalu adil pada setiap kakinya ...
tidak pernah jatuh dan terjerembab ...

aku mengasihimu seperti waktu mengajariku ...
lalu waktu tidak mengizinkanku lupa tentang ajarannya ...
aku ingin membelinya dan ku kirimkan untukmu ...
ternyata ia ajarkan padaku keabadian yang tiada ...

aku termangu lalu meraung-raung ...
waktu telah merenggut warasku ...
aku menangis tak dapat membelinya ...
tak tahukah ia aku membutuhkannya untukmu ...

dentangnya menggelisahkanku ...
tentang pertanyaan-pertanyaanku padamu ...
aku tlah mencintaimu bersama waktu ...
tidak pernah sadar aku sudah jauh di tempatmu ...

dan waktu sekali lagi tidak mengizinkan aku kembali ...
tak mengertikah ia aku ingin menggenggam tanganmu ...
betapa keras waktu mengajariku tentang kesabaran ...
bagaimana engkau menghadapinya?

aku tlah lelah dengan tingkahnya ...
tapi aku teramat rindu pada iramamu ...
bagaimana aku menolaknya ...
aku tak tahu ...

aku tanpa sadar mencintai kalian berdua ...
kau dan waktu ...
teramat banyak kau dan waktu mengambilku ...
tak tersisa aku ...

aku tak dapat memilih antara kau dan waktu ...
aku mencintai kau dan waktu seperti bunga pada air dan matahari
aku merindukan kau dan waktu seperti mencekik diri sendiri ...
tapi tak mati dan tersakit-sakit sendiri ...

aku akan memberikan waktu untukmu ...
aku lelah mencintainya ...
aku ingin denganmu lebih lama ...
maukah kah bernegosiasi padanya?

aku ingin seutuhnya memandangmu tanpa lensa yang menyiksa ...
aku ingin menggenggam tanganmu tanpa takut gelap tiba ...
aku ingin bertemu denganmu lebih lama ...
hidup denganmu bersama waktu lebih lama ...